Senin, 25 Oktober 2010

Hutang Indonesiaku

Saya terkejut waktu mensearch ttg hutang negara Republik kita yang tercinta ini.miris.
Kalau ditulis semua NOL-nya, wajahnya hutang Indonesia di tahun 2011 tuh kayak apa ya?
Ini dia: Rp. 1.807.500.000.000.000.-…. pusing lihat nol-nya…? Kapan bisa lunas,,,?
Kapan hutang-hutang ini akan dilunasi? Sampai anak cucu dan sampai generasi keberapa hutang itu akan bisa lepas dari beban APBN; lepas dari pundak dan tidak lagi mencekik leher bangsa Indonesia?
Apakah kebijaksanaan Pemerintah Pusat hanya bisa tambal sulam sekedar memanage hutang-hutang itu; kalau tidak hutang sama Paul untuk bayar Peter, ya ganti utang sama achong-achong didalam negeri untuk bayar Peter di luar negeri?
Lihat saja buktinya.
Dulu zaman Orde Baru sebelum tahun 1997/1998, hutang dalam negeri hampir tidak ada atau kecil sekali, karena regime Orde Baru, selalu pinjam Paul untuk bayar Peter, termasuk IMF.
Sekarang dizaman REFORMASI; zamanya Boediono, Sri Mulyani dan Presiden SBY, hutang sama Peter dibayar dengan meminjam hutang dari achong-achong dengan menjual SUN (Surat Utang Negara) dan SBN (Surat Berharga Negara), menjadikan hutang dalam negeri besarnya melampui hutang luar negeri hanya dalam waktu 12 tahun.
Hutang sama IMF dilunasi dengan menciptakan hutang baru dalam negeri yang jumlahnya 2 kali lipat dari jumlah hutang di luar negeri yang dilunasi. Apa bedanya?
Hutang luar negeri sama anggota PARIS CLUB (18 negara) saja akan memakan waktu 40 tahun….?
Belum lagi hutang-hutang luar negeri Indonesia dengan negara-negara lain dan institusi dunia, seperti :ADB (Asian Development Bank), JBIC (Japan Bank for International Corporation) dan juga sama World Bank atau Bank Dunia. Itu baru hutang Luar negeri.
Terus kapan hutang DALAM NEGERI akan bisa dilunasi yang jumlahnya JAUH lebih besar dari hutang LUAR NEGERI?
Sri Mulyani MenKeu saat itu selalu mengatakan bahwa posisi hutang kita aman… maksudnya tidak mengganggu APBN… dengan indikator DSR ( Debt service Ratio yaitu perbandingan hutang luar negeri dengan Produk Domestik Brutro seperti dibawah ini ( Padahal dalam PDB itu sebagian masih milik orang asing atau negara asing , jadi bukan murni seluruhnya milik negara Indonesia )

* Tahun 2004: Rp 2.295,83 triliun (57%);
* Tahun 2005: Rp 2.774,28 triliun (47%);
* Tahun 2006: Rp 3.339,48 triliun (39%);
* Tahun 2007: Rp 3.949,48 triliun (35%);
* Tahun 2008: Rp 1.4.954,03 triliun (33%);
* Tahun 2009: Rp 1.5613,44 triliun (28%);
* Juli 2010: Rp 1.6253,79 triliun (26%);
* Tahun 2011: Rp 1.807,5 triliun,(….%)]
Nah kalau kita lihat DSR tahun 2009 dan tahun 2010 sampai dengan juli … DSR kita memang dibawah 30 %
Tapi…. itu hanyalah utang luar negeri…. belum diperhitungkan dengan utang Dalam Negeri.
Untuk membayar cicilan pokok dan bunga hutang LN.. kita harus memakai valuta asing ( Hard Currency ).. karena kreditor asing tidak mau dibayar dengan Rupiah. Lalu bagaimana caranya…?
Cara yang paling bagus dan aman adalah lewat ekspor… karena dengan ekspor ini kita akan menerima pembayaran dalam valuta asing. Lalu kalau belum cukup bagaimana…?
Nah kalau belum cukup … ya kita pinjam lagi dari negara asing lain untuk membayar cicilan pokok dan bunga utang LN tadi. Ini yang disebut dengan jebakan hutang ( debt Trap ) atau gali lubang tutup lubang… tetapi lubangnya malah semakin dalam.
Nah … sampai sekarang ini kita belum mempunyai pemerintah yang mampu menutup lubang itu…. atau paling tidak … ya semakin mengurangi lubang hutang itu.
Bahkan misalnya besuk pengganti SBY adalah seorang malaikat dari surga …..dia akan tetap pusing tujuh keliling menghadapi Jebakan hutang ini.
walaupun hutang kita itu sedemikian rupa tapi pemerintah  masih menandatangani  20 ( dua puluh ) hutang baru.
chek this link:

Sumber bacaan :
2. Link ke hutang DALAM NEGERI: ( untuk melihat besarnya Hutang DN )
3. Link ke hutang LUAR NEGERI: ( Untuk melihat besarnya Hutang LN )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar